ILMU JARINGAN

WELCOME TO BLOGGER ILMU JARINGAN HENDRA LUBERS

Senin, 11 Maret 2013

LAPORAN PSG UNTUK WIRELLES NANO STATION(SMK 2013)


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Seiring dengan perkambangan teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis jaringan lokal dan jaringan internet yang berkembang pesat dan membawa perubahan yang signifikan terhadap cara hidup manusia pada zaman sekarang ini. Semua pekerjaan ditutuntut untuk dikerjakan secara cepat, tepat dan efisien dalam pembagian dan memperoleh data-data yang dibutuhkan sehingga solusi dari permasalahan ini adalah menggunakan teknologi jaringaan lokal dan internet (Interconection Networking)
Seperti yang kita ketahui computer merupakan perkembangan dari teknologi informasi dan komunikasi itu sendiri. Sekarang ini telah banyak orang memanfaatkan computer sebagai alat untuk membantu dan menyelesaikan pekerjaan mereka. Karena apabila tidak menggunakan computer maka tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat
Computer juga dapat digunakan dengan system jaringan lokal, atau yang kita kenal dengan LAN (Local Area Network). Di perusahan zaman sekarang juga telah banyak digunakan jaringan tanpa kabel yang disebut dengan wireless, wireless ini juga dapat dugunakan pada jaringan berbasis luas atau yang kita kenal di dunia teknologi adalah WAN (Wide Area Network). Delam pengunaan jaringan computer ini dapat memanfaatkan banyak hal seperti penggunaan software secara bersama-sama atau saling berbagi data. Istilah ini disebut dengan sharing.
Seringkali kita dengar istilah internet tersebut, sekilas kita akan berfikir bahwa jaringan internet adalah sebuah jaringan besar yang terdiri dari banyak computer, bahkan orang awam sering bilang internet tersebut adalah sebuah fasilitas bagi mereka untuk melakukan browsing,chating,dan lain-lain.
Namun sesungguhnya pengertian yang tepat mengenai jaringan internet (Interconection Networking) adalah kumpulan dari jaringan kecil dan besar yang terhubung sevara terus menerus (Real Time) di seluruh dunia. Saat ini di dunia industri sangat memandang penting jaringan informasi dan komunikasi berbasis jaringan tersebut karena teknologi ini adalah kebutuhan pokok bagi mereka untuk mencapai efisiensi dan efektifitas kerja.
1.2 Tujuan Pembuatan Laporan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
1. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman yang belum saya miliki.
2. Bukti secara tertulis bahwa saya sudah melakukan praktek kerja industri dari tanggal 5 januari 2011 sampai 30 april 2011.
3. Untuk mendapatkan nilai praktek industri.
1.3 Manfaat penulisan
Manfaat yang diperoleh dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat
a) Masyarakat khususnya konsumen dapat memanfaatkan jasa – jasa atau produk – produk yang ditawarkan terutama efisiensi dari segi waktu, tenaga dan pengeluaran biaya.
b) Penulisan ini dapat membuka lapangan pekerjaan khususnya di bidang TKJ (teknik komputer dan jaringan)
2. Bagi penulis
a) Penulis dapat turun langsung ke dunia kerja atau dunia industri untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan yang tidak didapatkan di sekolah.
b) Penulis mendapatkan pemasukan tambahan dari dunia industri dan mendapatkan pengatahuan langsung terutama di bidang komputer dan jaringan. Serta mendapatkan ilmu penjualan.
3. Bagi dunia industri
Bagi dunia industri dapat mendapatkan bantuan tenaga kerja dari penulis serta sebagai alternatif untuk menarik minat konsumen, dimana pada akhirnya perusahaan mendapatkan keuntungan material.
1.4 Pembatasan Ruang Lingkup
Dalam laporan praktek industri ini saya akan menjelaskan mengenai “Konfigurasi Nano Station Sebagai Wireless Acess Point” , dan cara terminasi kabel UTP/STP straigh serta bahan – bahan yang harus disiapkan.
Selain materi yang disebutkan di atas bukan tanggung jawab saya untuk menjelaskanya.
BAB II
KAJIAN TEORISTIS
2.1 Metode pengumpulan data
Metode yang dipakai dalam pengumpulan data dalam laporan ini adalah :
a) Metode Kajian Pustaka
Metode kajian pustaka adalah suatu cara pendekatan penelitian dengan cara mengumpulkan data, dimana penulis lakukan lewat kepustakaan dengan mamapelajari teori- teori yang bersumber dari literature – literature yang relevan yaitu dari buku – buku dan internet dengan demikian data yang diperoleh oleh penulis adalah data sekunder.
b) Metode Observasi
Metode observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan praktek kerja langsung di tempat industri yaitu di pusat informatika.
c) Metode Wawancara
Metode wawancara dilakukan dengan bertanya langsung dengan orang – orang yang mengetahui hal tersebut, dan penulis akan memperoleh informasi yang sangat berguna bagi pembuatan laporan ini.
2.2 Tempat dan Waktu Pengumpulan Data
Saya selaku penulis informasi yang saya dapat sejak pertama saya melakukan prakrin di tempat ini yang bertempat di.. Nama dan Lokasi mengenai tempat industry tersebut sebagai berikut:
Tempat : CV. Magnum Solusion
Alamat : Jalan Tukad Pakerisan 75 X, Panjer – Denpasar.
Telepon : (0361) 7426680

Dengan rincian sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Penelitian
Saat saya melakukan penelitian mencakup pencarian dan pengumpulan data dari informan di tempat industri. Dimana, informasi (sumber informasi orang) tersebut merupakan teknisi dan pemilik tempat industry Pusat Informatika (PI)

2. Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Penelitian
Kegiatan prakrin dilakukan mulai tanggal 5 January 2011 sampai 30 April 2011.
2.3 Tinjauan Umum
2.3.1 pengertian wi-fi
Wi-f (wireless fidelity) adalah suatu standar wireless networking (spesifikasi transfer data WLAN) dengan peralatan yang sesuai kita bisa terkoneksi ke jaringan tanpa menggunakan kabel. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”.Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan edical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi.
Spesifikasi Wi-Fi :
802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz B
802.11a 54 Mb/s 5 GHz A
802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n
Metode keamanan Wi-fi ada tiga yaitu:
• WEP (Wired Equivalent Privacy). Metode ini dimaksudkan untuk menghentikan intersepsi isyarat gelombang elektromagnetik oleh user yang tidak berhak. Metode ini dilakukan dengan cara memberi semua klien dan access point dengan kunci enkripsi dan dekripsi yang sama. WEP didasarkan pada algoritma enkripsi RC4 dari RSA Data Systems.
• SSID (Service Set Identifier). Metode ini dilakukan dengan cara memberi suatu SSID yang berlaku sebagai password sederhana yang memungkinkan suatu jaringan WLAN dipisahkan dalam beberapa net¬work yang berbeda. Pengenal ini diprogram dalam access point, sehingga semua klien yang akan mengakses jaringan ini harus dikonfigurasi menggunakan pengenal SSID yang sesuai.
• Filter Alamat MAC (Media Access Control). Metode ini digunakan untuk membatasi akses pada jaringan WLAN menggunakan daftar alamat MAC pada klien. Alamat MAC ini dimasukkan dalam access point sedemikian, sehingga hanya klien yang punya alamat MAC yang terdaftar saja yang dapat mengakses jaringan WLAN.
2.3.2 Pengertian acces point
Acces point adalah sebuah node yang sudah di konfigurasikan untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless. Acces point bertindak sebagai pemancar dan penerima sinyal-sinyal radio WLAN. Acces point sering disebut juga base station.
2.3.3 Fungsi antena GRID
Fungsi antena GRID adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, . Antena GRID adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal.
Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah.
2.3.4 Pengertian PoE
Power over Ethernet (PoE) teknologi adalah sistem yang memanfaatkan kabel UTP twisted pair untuk mentransmisikan daya (power) melalui pair yang tidak terpakai. Seperti kita ketahui Kabel UTP Cat-5 misalnya hanya menggunakan 2 pair (4 urat) saja untuk Tx (+ dan -) dan Rx (+ dan -). Sementara dalam 1 kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) terdapat 4 pair (8 urat) yang disediakan. Nah dua pair inilah yang bisa kita manfaatkan untuk mentransmisi power.

PoE seperti ini berguna jika salah satu perangkat tidak mendukung PoE, misakanl kita punya Wireless Access Point yang medukung PoE tapi switch yang kita pakai tidak terdapat fasilitas PoE. Supaya tidak perlu menarik kabel power ke acces point tersebut, bisa dipakai PoE seperti gambar di atas. Pada gambar tersebut, PoE yang digunakan adalah PoE build up atau buatan produsen PoE, dan bukan merupakan buatan sendiri.
2.3.5 Pengenalan NANO STATION.

NANO STATION merupakan produk Ubiquiti saat ini merupakan produk wireless paling populer di Indonesia, selain form factornya yang menarik, produk ini juga dikenal efisien dikarenakan sudah terintegrated dengan antena dual polarity 10 dBi, jadi tidak perlu lagi membeli antena tambahan, selain mudah pemasangannya, Nano Station2 ini juga mempunyai power yang besar sekitar 26db atau 400mw, jadi daya jelajahnya bisa kiloan meter jauhnya tanpa antena tambahan. Yang unik berbeda dengan access point lainnya, produk dari Kanada ini memiliki lampu indikator signal strength , jadi memudahkan kita untuk melihat kualitas sinyal tanpa perlu masuk ke web konfigurasinya, cukup melihat dari lampu indikator di bagian fisiknya saja.
Seperti biasanya untuk mengkonfigurasikan radio ini, kita harus mengakses via browser dengan IP address default 192.168.1.20, user name dan password "ubnt". Default radio ini dalam mode client, namun produk Ubiquti ini memiliki empat mode, yakni; station, station WDS, access point dan access pointWDS. Banyak konfigurasi yang unik dari radio yang berchipsetkan Atheros ini diantaranya kita bisa menset manual Country Code, Rate Power maximal ke 26dBm, Rate Mode, Rate Algorithm, Noise Immunity, uniknya lagi kita bisa men-set range daya jangkau jelajahnya berdasar Mile atau Kilometer. Pada mode station ada fitur menarik yakni MAC Clone, untuk mengkloning Nano Station yang kita miliki memiliki MAC Address yang berbeda, . Selain itu ada beberapa tool yang tersedia antara lain tool untuk test ping, traceroute, dan test speed.
2.3.6 Konstruksi/ model
dari gambar di atas dapat dilihat jaringan wireless di sebuah komplek perumahan, Berikut ini adalah penjelasan tentang gambar di atas:
- Pada gambar nomor 1 adalah acces point yang berfungsi memancarkan dan menerima sinyal-sinyal radio WLAN.
- Pada gambar nomor 2 adalah sebuah PC SERVER dari acces point tersebut, terdapat juga modem, router dan swicth di ruangan tersebut.
- Pada gambar nomor 3 terdapat user yang menggunakan PDA sebagai media untuk mengakses sinyal yang dipancarkan oleh acces point.
- Pada gambar nomor 4 terdapat user yang menggunakan wireless card sebagai media untuk mengakses sinyal yang dipancarkan oleh acces point tersebut.
BAB III
PELAPORAN
3.1 Alat dan bahan
3.1.1 alat :
3.1.1.1 Alat untuk memasang acces point
1. Obeng (-) dan (+)
2. Tang cucut
3.1.1.2 Alat untuk terminasi kabel STP
1. Tang potong / tang kombinasi
2. Catter
3. Tang crimping
4. Connector RJ 45
3.1.2 Bahan
3.1.2.1 Bahan untuk memasang acces point
1. Acces point (Nano Station2 10 dbi)
2. PoE ( Power Over Internet)
3. Antena Grid
4. Isolasi anti air ( untuk melindungi acces point dari hujan karena akan ditempatkan di luar ruangan) atau uotdor
5. Kabel STP (Shielded twister pair)
6. Kabel coaxial yang sudah di terminasi
3.1.2.2 Bahan untuk terminasi kabel STP
1. kabel STP cat 5e
2. Tang crimping
3. Tang potong/ tang kombinasi
4. Connector RJ45















3.2 Cara kerja
3.2.1 Cara terminasi kabel STP (straigthover)
1. Pertama – tama kita siapkan bahan dan alat – alat yang sudah di jelaskan pada bagian 3.1 di atas dan lakukan langkah – langkah sebagai berikut :

2. kupaslah kulit bagian utama dan bagian pelindung (timah) dari kabel tersebut dengan memakai tang crimping atau tang potong tergantung kenyaman kita dalam memakai alat tersebut, telitilah dalam mengupas kulit utama dan timah jangan sampai melukai bagian utama dari kabel tersebut. Bila bagian utama terkena goresan maka itu akan dapat menyebabkan kabel tidak berfungsi dengan maksimal.


3. Tatalah dengan rapi kabel - kabel utama tersebut. pada kabel utama terdapat 8 pin dengan warna yang berbeda, begitupun dengan conector yang akan kita gunakan.
Tatalah menurut gambar di atas, di gambar tersebut ada 2 buah conector yang akan digunakan segai ujung 1 dan ujung 2 dari kabel yang akan kita terminasi sekarang menjadi straigthover jadi warna kedua ujung kabel tersebut harus sama.

4. Setelah kita menata kabel tersebut langkah selanjutnya adalah memasukkan kabel yang kita tata tadi ke dalam konektor yang telah disiapkan, hati – hati dalam memasukkan kabel tersebut dan jangan sampai ada yang bertukar posisi antara kabel satu dengan yang lainnya, setelah kabel tersebut masuk ke dalam konektor, sebaiknya cek terlebih dahulu apakah benar kabel tersebut telah berada pada posisinya. Setelah itu pres dengan tang crimping, maka akan didapat hasil seperti gambar di atas.


NB : Apabila kabel tersebut memiliki grounding yang berbentuk seutas tembaga sebaiknya grounding tersebut jangan dipotong dan tempatkan di pangkal konektor
Grondingakan berguna saat acces point mendapatkan sambaran petir, power yang dihasilka oleh petir tidak akan sepenuhnya masuk ke dalam sistem acces point.




3.2.2 Cara setting Nano Station2 sebagai Wireless Acces Point
1. . Langkah pertama yang harus dilakukan untuk setting Nano Station yaitu setting pada “LAN” dari computer kita terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut:




Pertama – tama anda klik “start” kemudian buka control panel, dan pilih “ Network Connections” dan pilih “local area conections”
 Pada tab tersebut anda cari “internet protocol (TCP/IP)” dan klik pada teks tersebut,
 Kemudian pilih “use the following IP address” dan isikan alamat IP “192.168.1.100” subnet mask”255.255.255.0 (sudah terkonfigurasi secara otomatis) dan default gateway “192.168.1.20” ,
Mengapa kita pakai alamat sebagai berikut? karena IP default dari nano station adalah 192.168.1.20, maka ip pada computer anda harus satu segmen dengan IP yang dimiliki oleh perangkat tersebut, jadi kita tidak perlu memakai IP obtain dan melihat geteway yang akan anda dapat.
 IP default dan password dari Nano Station dapat anda lihat pada box dari perangkat tersebut, atau browser di internet.


2. setting pada sistem Nano Station, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan PoE yang menjadi power pada nano station, bisa anda lihat pada lampu power PoE tersebut apakah sudah menyala atau belum, bila sudah menyala berarti siap untuk digunakan. Masukkan kabel UTP/STP yang sudah di terminasi ke dalam data port “data out” dan hubungkan ke dalam port LAN Nano Station, pada port data “in” masukkan kabel UTP/STP yang sudah di terminasi ke dalam port computer anda, bila LAN sudah connect maka sistem dapat diakses.
 Selanjutnya pilih salah satu browser pada komputer anda, bila sudah muncul tampilan pada browser anda selanjutnya masukkan IP address default dari nano station yaitu: “192.168.1.20”, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini:
 Bila sudah muncul seperti tampilan di atas, terdapat perintah untuk memasukkan user name dan password, berikut ini adalah username dan password default dari nano station tersebut :
username: “ubnt:
password: “ubnt”
bila usermname dan password telah dimasukkan dengan benar maka anda akan masuk ke tab MAIN seperti yang terlihat di gambar di bawah ini:
3. Setting pada tab MAIN
 Di dalam tab main sebenarnya tidak ada pilihan yang harus diubah kecuali pemilihan chanel, chanel tersebut digunakan pada saat nano station bertindak sebagai mode bridge. Jadi jika difungsikan sebagai acces point maka tidak harus merubah chanel dari nano station tersebut.
 Tab main adalah tab untuk melihat status dari nano station tersebut
Ø jika telah connect maka akan terisi dengan lengkap, di dalam gambar di atas statusnya belum lengkap karena belum terhubung dengan internet.
 Bila setting di tab main sudah selesai maka kita akan masuk ke dalam tab main setup, seperti gambar di bawah ini :
Ø
4. Setting pada tab LINK SETUP,
 Pada tab ling setup pertama – tama yang harus kita rubah adalah wireless mode, disana terdapat banyak pilihan diantaranya acces point, acces point WDS, station WDS dan bridge, karena kita akan menjadikan sebagai acces point maka kita pilih mode acces point.
 Pada pemiliha country of (nama Negara tempat acces point) saya pilih
Ø Indonesia ,pemilihan negara ini sebenarnya tidak begitu penting, jadi kita dapat memilih sesuai keinginan kita.
 Selanjutnya kita pilih SSID atau nama wireless, tergantung keinginan
Ø anda untuk menentukan nama wireless yang akan digunakan, sebagai contoh saya gunakan saja “magnum_teknisi” sebagai nama dari wireless tersebut.
 Selanjutnya ubah output power (kekuatan sinya dari acces point tersebut), sebagai contoh saya gunakan 26 dbm “maksimal”
Ø
 Selanjutnya kita akan pilih “wireless security”, anda pilih WPA dan
Ø isikan password dari wireless anda sebagai contoh saya gunakan “decade2011” sebagai password dari wireless tersebut.
 Jika sudah selesai setting di LINK SETUP maka kita akan melanjutkan
Ø setting di Tab NETWORK klik “NETWORK” dan anda akan meliha tampilan seperti di bawah ini :
5. Setting pada tab setting pada tab NETWORK,

 Pada NETWORK SETUP
Ø terdapat network mode dan disable network, kedua settingan tersebut tidak usah di rubah,
 Pada NETWORK SETTING
Ø kita pilih IP static dan centang pada kolom tersebut, jangan lupa isikan kolom tersebut sesuai perintang yang telah ada pada kolom tersebut, sebagai contoh saya isikan seperti di bawah ini
• IP address: 192.168.1.20
• Netmask : 255.255.255.0
• Gateway IP : 192.168.1.254 (saya gunakan IP ruoter sebagai geteway )
• Primary DNS IP : 202.134.0.115
• Secondary DNS IP : 202.134.1.10
(DNS adalah ip dari ISP (internet service provider) yang kita gunakan, seperti DNS di atas adalah DNS dari ISP speedy)
 Setelah kita tekan tombol CHANGE, biarkan device tersebut loading untuk menyimpan settingan yang sudah anda masukkan.
Ø
 Selanjutnya setting pada tab ADVANCED, setelah kita masuk ke tab tersebut, maka akan mucul tampilan seperti di bawah ini :
Ø

6. Setting pada tab ADVANCED

 Bila anda sudah masuk pada tab advanced, seperti yang terlihat pada
Ø gambar di atas maka settinglah distance (jarak jangkau dari acces point), perlu diperhatikan adalah jarak jangkau dari acces point yang kita miliki sebaiknya disesuaikan sesuai kebutuhan kita. Sebagai contoh saya gunakan 32,7 miles (52,6 km), maksimal,
 Selanjutnya kita pilih jenis antenna yang akan kita gunakan pada kolom
Ø antenna setting, disana terdapat antenna vertical, horizontal dan external, sebagai contoh saya gunaka antenna external sebagai antenna dari acces point tersebut. Karena saya akan menggunakan antenna grid sebagai antenna dari nano station.
 Selain yang disebutkan di atas settingan yang lain tidak perlu di
Ø rubah dalam mode acces point, jka sudah selesai kita tekan tombol CHANGE, biarkan device loading untuk menyimpan setting yang telah kita buat.
 Selanjutnya kita akan setting pada tab SERVICES,
Ø jika sudah masuk ke dalam tab tersebut, akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

 Di dalam tab ini, tidak perlu ada yang di rubah settinganya, karena
Ø suda terkonfigurasi secara otomatis, jika kita menggunakan mode acces point,
 Selanjutya kita akan setting pada tab system, klik tab system dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini :
Ø
7. Setting pada tab system

 Di dalam tab SYSTEM terdapat beberapa pilihan yang sebenarnya tidak
Ø perlu dirubah tergantung pemakaian dan keperluan anda, berikut ini saya akan menjelaskan kolom – kolom yang terdapat pada tab system pada nano station2 10dbi. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
• FIRMWARE digunakan saat anda ingin mengupgrade sistem di dalam ROM (Read Only Memory) di dalam acces point tersebut, lebih jelasnya mengupgrade sistem pada perangkat Nano Station, hal ini dilakukan jika misalkan sistem pada Nano Station tidak suport pada sistem operasi tertentu. Anda bisa memperoleh sisyem yang baru dengan cara mem-downloadnya di internet.
• HOST NAME digunakan untuk mengubah host name atau nama dari Nano Station tersebut.
• ADMINISTRATIVE ACCOUNT digunakan pada saat anda ingin merubah akun pada saat logon ke dalam Nano Station tersebut, contohnya anda ingin merubah password pada saat login untuk menghindari orang lain dapat masuk ke dalam sistem acces point kita.
• INTERFACE LANGUANGE digunakan untuk menngubah bahasa dari Nano Station.
• LOGO CUSTOMIZATION digunakan untuk mengubah logo dari nano station tersebut,
• CONFIGURATION MANAGEMENT digunakan untuk membackup atau memasukkan settingan yang telah anda miliki. Jadi anda tidak perlu men-setting Nano Station tersebut, karena sudah di ditect secara otomatis.
 Apabila sudah selesai mensetting, langkah selanjutnya adalah merestart
Ø Nano Station tersebut, untuk merestart tekan tombol reboot dan tunggu sebantar sampai selesai merestart.
 Pasang aintena GRID yang sudah disiapkan, masukkan connector coaxial
Ø antena ke dalam port coaxial yang dimiliki Nani Station tersebut,
 Langkah terakhir adalah lihat sinyal stregth pada bagian belakang Nano
Ø Station, dan tempatkan di tempay yang strategis agar dapa diperoleh signyal yang terbaik.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan praktek industri yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesumpulan bahwa kegiatan praktek tersebut telah memberikan pengetahuan dan penggalaman bagi siswa- siswi SMK Negeri 1 Denpasar. Kegiatan tersebut bermanfaat untuk belajar praktek langsung di lapangan terhadap konsumen yang sebenarnya dan belajar ilmu penjualan. Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dapat membuka peluang lebih besar dalam mencari pekerjaan bahkan membuka lapangan pekerjaan minimal untuk diri sendiri. Lebih dapat memperdalam ilmu yang didapatkan di sekolah dan juga menerapkanya secara langsung di dunia industri.
Pemasalahan yang sering terjadi pada kegiatan praktek selama ini adalah:
1. Konektor pada kabel LAN biasanya longgar, Masalah ini dapat diatasi dengan mengkeratkan kembali konektor tersebut atau mengganti dengan konektor yang baru.
2. Pada jaringan wi-fi biasanya terjadi dimana perangkat acces point tersebut mereset dengan sendirinya akibat IP (Internet Protocol) yang sama segmen dengan perangkat lainya, hal ini dapat diatasi dengan mengganti IP dari salah satu perangakat tersebut misalnya 192.168.1.20 kita ganti dengan 192.168.2.20.
3. Pada acces point yang ditimpatkan di luar ruang (Outdor) biasanya rentan sekali terhadap serangan petir yang mengakibatkan rusaknya device tersebut, hal ini dikarenaka kurangnya grounding pada acces point tersebut, dan hal yang dilakukan adalah memesang grounding pada ecces point tersebut.
4.2 Saran
4.2.1 Saran kepada teman - teman
• Bersikaplah ramah – tamah dangan konsumen atau senior kita.
• Jangan terburu – buru dalan terminasi kabel UTP/STP, lihatlah warna kabel dengan teliti dan pada saat merimpingya, pastika bahwa kabel telah merekat kuat pada konektornya.
• Pada sat memasang power apapun yang berhubungan dengan arus listrik sebaiknya memakai alas kaki untuk menghindari terkena arus listrik.
• Tempatkanlah acces point di tempat yang strategis dan tidak tertutup hal ini bertujuan untuk memperoleh kualitas sinyal yang terbaik pada acces point tersebut.
• Pada saat memasukkan kabel ke PoE (power over internet) perlu di ingat bahwa, disana terdapat 2 port ( data in dan data uot), data in tersebut berfungsi sebagai LAN yang akan dihubungkan ke PC/laptop, dan data out berfungsi sebagai power dari acces point tersebut.
• Saya ingin memberikan saran kepada teman- teman yang melaksanakan praktek industri agar memanfaatkan waktu dengan sebaik – baiknya, dan tidak membuang – buang waktu dengan hal – hal yang tidak berguna serta bersifat negatif.
4.2.2 Saran kepada ibu/Bapak pembimbing
• Saya berharap kepada Ibu/Bapak guru pembimbing di industri agar lebih mamperhatikan siswa- siswinya yang sedang menjalankan prektek kerja lapangan, dengan secara rutin mengunjungi siswa- siswinya ke tempat industri yang bersangkutan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya murid membolos pada saat jam kerja.
• Kegiatan ini agar terus dilakukan, agar sisiwa – siswi memperoleh pengetahuan dan pengalaman kerja yang tidak didapatkan di sekolah.



semoga bermanfaat yaaaaaa....
salam dari saya...hendra lubers

1 komentar: